Batik Lamongan Diminati Dunia, Omzet 2024 Tembus Rp 20 Milyar

Kadisperidag Lamongan Anang Taufik saat memamerkan batik khas Lamongan (foto: az)

 

SUARABHINNEKA, LAMONGAN – Peringatan hari Batik Nasional 2 Oktober disambut antusias masyarakat Kabupaten Lamongan. Tidak hanya menjadi penikmat, tetapi juga sebagai produsen penghasil berkualitas yang diminati dunia.

Pengrajin dan produsen batik di Lamongan juga selalu bermunculan tanpa henti. Bahkan, pada tahun 2024 omset penjualan diperkirakan mencapai Rp 20 Milyar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Anang Taufik mengatakan, Kabupaten Lamongan memiliki beragam motif batik dengan ciri khasnya masing-masing.

“Ada motif burung slempang, motif gapuro tanjung kodok, motif paten, motif pathetan, motif gendang ceplik, bandeng lele dan sebagainya,” kata Anang, Rabu (2/10/2024).

Anang mengungkapkan, tren batik khas Lamongan dengan kekayaan dan potensinya semakin digandrungi oleh banyak kalangan. Mulai dari generasi muda hingga generasi tua.

“Muncul pembatik baru ada warga Daliwangun, Kecamatan Sugio. Itu potensinya juga luar biasa. Ini tentu jadi pemicu dan penyemangat buat teman-teman yang lain untuk mencintai batik Lamongan,” ungkapnya.

Anang menerangkan, berdasarkan laporan dari pelaku batik di Lamongan, omset penjualan batik di tahun 2024 ini mendekati angka Rp 20 milyar.

Anang menambahkan, potensi batik di Lamongan juga terus berkembang. Hal itu dapat dilihat dari perajin batik yang dulunya hanya terpusat di wilayah utara Lamongan, khususnya Kecamatan Paciran dengan Batik Sendang, kini di wilayah Lamongan selatan juga telah bermunculan.

“Pemkab Lamongan terus berupaya untuk mendorong pengembangan batik, serta mempromosikan agar batik khas Lamongan lebih dikenal luas. Kita juga mendatangkan desainer tingkat nasional serta mengikuti berbagai pameran dan kegiatan fashion show tingkat nasional,” pungkasnya.

Penulis : M. Nur Ali Zulfikar

Show More
Back to top button