Usung Semangat Astacita Presiden Prabowo, Mahasiswa Unisla Tampilkan Drama Kolosal Ketahanan Pangan di Wisuda ke 22

Mahasiswa Unisla saat menampilkan drama kolosal ketahanan pangan astacita Presiden Prabowo (foto: az)
SUARABHINNEKA, LAMONGAN – Sebanyak 1.103 wisudawan Universitas Islam Lamongan (Unisla) dilantik menjadi sarjana dan Diploma pada Wisuda ke-22 yang digelar, Sabtu (11/10/2025).
Dalam rangkain kegiatan, mahasiswa menampilkan drama kolosal ketahanan pangan, sebagai wujud dukungan terhadap program astacita Presiden Prabowo.
Drama tersebut, memperagakan delapan cita utama Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Indonesia menuju kemandirian dan kesejahteraan bangsa, salah satunya progam prioritas Makan Bergizi Gratis atau MBG.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyambut hangat dukungan insan cendekia terhadap program Astacita Presiden Prabowo.
Pria yang akrab disapa Bupati Yes ini, menegaskan bahwa, Unisla memiliki peran strategis dalam mencetak generasi unggul yang siap berkontribusi bagi kemajuan daerah.
“Sebagaimana yang telah kami sampaikan, Unisla memiliki peran besar dalam meningkatkan kualitas SDM di Lamongan. Wisuda hari ini yang hampir seribu orang ini akan menjadi sumbangsih nyata bagi pembangunan di Kabupaten Lamongan,” terang Bupati Yes.
Lebih jauh, Bupati Yes menegaskan, semangat yang ditampilkan dalam drama kolosal tersebut, sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mendukung penuh seluruh program prioritas nasional.
“Tentu, ini menjadi bagian dari program prioritas kami di daerah. Termasuk menyukseskan program-program Bapak Presiden seperti swasembada pangan, ketahanan pangan, dan makanan bergizi gratis. Semua berseiring. Lamongan siap mendukung dan merealisasikan visi besar Astacita dalam pembangunan nasional,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitrid dalam sambutannya memberikan semangat kepada para wisudawan Universitas Islam Lamongan (UNISLA).
Dia berharap, agar lulusan sarjana tidak hanya menjadi pencari kerja, melainkan juga pencipta lapangan kerja yang mampu memberi manfaat luas bagi masyarakat.
“Kami berharap sekali lulusan UNISLA adalah lulusan yang siap kerja, pencetak kerja, dan berdampak bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Sehingga multiplayer effect dari lulusan betul-betul dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya melalui kontribusi nyata UNISLA tercinta,” terangnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Lamongan (Unisla), Abdul Ghofur juga berpesan kepada para wisudawan ke-22 Unisla supaya seorang lulusan tidak berhenti setelah menerima ijazah, melainkan baru dimulai saat mereka kembali ke masyarakat untuk mengabdi dan memberikan kontribusi nyata.
“Di manapun saudara mengabdi, baik itu di ruang kelas, kantor pemerintahan, perusahaan, lembaga, maupun sebagai wirausaha, nama baik Unisla ada di pundak saudara. Bawalah identitas intelektual yang bersih dan profesional,” pungkasnya (az).







